Selasa, 14 Februari 2012

Surat Cinta Untuk Suamiku

Dear david suamiku,

Di hari valentine ini aku mau mengetik sedikit cerita untukmu. Pagi ini cukup indah, kamu puji udonku enak walaupun aku tau kamu hanya mengicip 1-2 helai saja dan kau memilih untuk melahap bungkusan nasi uduk yang seharga beberapa ribu itu dan memberi sisa udon yang kumasak ke pembantu rumah kita.


Dear david kekasihku,

Setelah baju rapih tertata di badan, kita pun bersiap untuk berangkat ke tana abang tempat dimana kita kerap menyebutnya dengan canda tempat kita mencari sesuap nasi. Jagoan kecil kita josh dipaksa melambai dadah yang aku yakin dia pun masih bingung apa maksudnya ini,hahaha. Percakapan pun tak terelakkan di dalam perjalanan. Kamu bercanda mengolok - olok bagaimana orang - orang berlebihan soal hari kasih sayang ini, lalu kita mengingat - ingat dan mengenang valentine - valentine kita dulu.


Dear davidku yang kucinta

Tujuanku membeli sepatu suster sudah selesai, kita pun bertemu di lantai bawah tempat kita biasa memburu kain yg memberi kita sesuap nasi itu,hehe.. Di tengah kita berurusan dengan tukang kain disana aku teringat dengan aksesoris yang harus dibeli hari ini, aku pun mengingatkanmu. Terkaget - kaget aku saat itu kamu malah balik menyalahkan aku, kau bilang sudah kau berikan kepadaku sampelnya. Aku berkelit karena sungguh memang tak pernah aku merasa memegang apalagi menyimpannya. Tak berhenti disitu saja kau mengagetkanku, setelah aku berkelit kamu mengoceh pelan "apapun ga tau!" dengan mimik melecehkan. Saat itu mungkin kamu tak menyadari kalau kita sedang di tempat umum. Mungkin juga kamu sedang lupa kalau aku ini seorang manusia yang memiliki rasa malu dan dapat tersinggung. Atau mungkin saat itu kamu terlalu mencintai aku dan menganggap itulah caramu menunjukkannya. Hahaha ya..mungkin..


Dear suamiku tersayang

Sayang, mungkin valentine tahun ini tidak seperti tahun2 lalu disaat segalanya masih berkobar kobar, disaat segala pahit tersamar manis, disaat olokan terdengar seperti rayuan. Namun kurasakan satu yang pasti saat ini. Dibalik segala kekurangan di dalam perkawinan kita, sungguh terasa kenikmatan tiada tara menjalani hari bersamamu dan Josh si jagoan kecil kita. Perkawinan kita telah membawa segelintir perubahan. Salah satunya ia telah merubah yang pacar menjadi keluarga.
Keluarga, mereka kerap lupa untuk menjaga perasaan masing - masing namun saling mencinta.
Keluarga, mereka sering lupa untuk bermanja - manja namun mereka saling menyayangi.
Keluarga, mereka acapkali seenaknya namun mereka saling membutuhkan.
Ya..begitulah keluarga, suatu lingkaran yang memberi kenyamanan hingga membuat orang - orang di dalamnya terlena dan sering lupa oleh segelintir hal - hal kecil yang sesungguhnya adalah penting hakikatnya.

Selamat hari kasih sayang suamiku.. Kamu keluargaku..
Peluk cium untukmu..

Istrimu yang mengasihimu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar